Tuesday, November 29, 2005

tantang rasa [seperti] cinta

- aku cukup bahagia untuk tidak membuat seseorang desperate
+ dan aku ngga cukup bahagia, udah membuat desperate (kamu) dan di desperate ma seseorang (dia)
- huahuahuahua
- aku?
- desperate?
- krn kamu ?
+ hehhehehe
- not anymore
+ becanda lah aku
+ jangan marah kaw
- u r not worthy enough gitu lohhh
- hehhehhe
+ marahmu jelek dan menakutkan
- loh..kamu becanda toh?
- aku seriuss eee
+ kakakkakaka
- huehuehueh
- bukannya dulu kaw bilang aku manis dan sexy?
+ nggak lah
+ justru kaw yang bilang aku ganteng dan manis
- plis deh ahhh..
- aku kan bilangnya kaw gendut + jelek
+ iyah..iyah, jangan dianggep serius
- weks..ngga yooo
- jangan ke ge er an kaw
- plis deh, kaw khan dah ga ada artinya buat aku
- huahuhaua
+ kekeke
+ ga usah di ulang-ulang


itu penggalan chat diantara 2 orang yang dulu mengklaim bahwa mereka saling mencintai, sehidup semati dan segala macam hal menye-menye laennya. dua-dua nya pernah patah hati, pernah untuk mencoba bunuh diri, dan juga pernah untuk hampir menjadi gila *blah..bahasanya*. it was 1,5 years ago.

kenangan hanya akan jadi perkara yang lucu. hati tak selalu benar, tapi juga tak bisa di salahkan, itulah rasa. kita kira cinta, tapi jika itu adalah cinta.. apakah semudah itu lupa dan dilupakan? hati tak punya logika, dia seringkali salah menafsirkan rasa. mungkin kita hanya suka, mungkin kita hanya kagum, atau sekedar terpesona, bahkan mungkin juga kasihan, tapi kadang terburu-buru kita menyebutnya sebagai cinta.

lalu cinta itu seperti apa ? entah, saya juga tak terlalu paham. temen saya pernah bilang, untuk membedakan itu cinta atau bukan, biarkan dia atau kamu pergi. jika akhirnya kembali, maka itulah yang disebut cinta. tapi jika tidak? pasti itu adalah rasa yang menyerupai cinta, a lot like love.

is it so?