Monday, February 26, 2007

tentang percakapan masa lalu

.....
+ eh, kemaren malem pas lagi mo nindik di ramayana, ketemu superhero elo tuh.
+ dia kayaknya berusaha nga liat gw
+ tapi gw liatin dan gw senyumin dia senyum kepaksa gitu
+ padahal kalo aja dia senyum biasa dan berhenti sejenak, gw pasti akan hampirin dia
+ ah, ternyata gw terlalu berharap banyak yah?
- hahhaha
- sudahlah..
- mungkin emang lo harus brusaha untuk ngrelain ajah begitu
- biarin dia dengan perputaran hidupnya, dan kita ma perputaran hidup kita
- capeee boooo... untuk bikin semuanya baek2 saja
+ lo nga pernah ketemu dia lagi?
- nggak
- trakhir ketemu pas company dia launching kapal baru
- krn emang trakhir gw samperin dia beberapa bulan lalu, gw pernah blg.. enough. dan udah terbayarkan smuanya, jadi setelah ini kita udah kek mulai smuanya dr nol.
- eh, tapi pas launching kapal itu... gw sapa kok, cuman dijawab ma senyum dingin seakan gw makhluk alien yang akan mengganggu kesenangan dia. dan dia belagak kek my eyes stare at him all the time
- jadi pasang gaya.
- malasssss
+ gw jadi ngebayangin perasaan elo kala itu
- iyah
+ penting yah belagak depan lo?
.....


mungkin sebaiknya memang kita mengabadikan kenangan akan seseorang atau sesuatu sampai segitu saja, sampai pada titik terbaek yang kita kenal darinya, dan tak perlu lagi, mengotorinya dengan segala pikiran serta prasangka setelahnya.

selamat hari senin!

Friday, February 23, 2007

tentang pasrah

"itulah yang selama ini kita cari, kepasrahan untuk menerima kematian. andai pada akhirnya kita tahu, bahwa pada dasarnya kita mampu menerima kematian dengan pasrah, berarti kita akhirnya juga dapat mengerjakan yang paling sulit."

yang mana?


"pasrah menerima hidup."

(p.185, tuesday with morrie.)

**one of valentine gifts from you.

Thursday, February 22, 2007

tentang sapaan tak diharap

gapapa kok. hanya berusaha memberi pelajaran tentang hak mengurusi kehidupan orang lain.


okie, saya tau terkadang saya menjadi orang yang sangat menyebalkan. bahkan mungkin itu nantinya yang akan diingat oleh sebagian orang ketika saya sudah tiada.

menyebalkan.

yah, memang begitulah saya. saya kenal betul sifat saya yang itu, diluar sifat2 dan kebiasaan saya lainnya. termasuk ketika saya menanggapi pesan pendek yang saya terima di friendster ,

"ganti status, jeng.. foto mesranyah dah dimana2."

heh? agak kaget memang saya menerima pesan tersebut. pertama, karena saya tak mengenal pengirimnya, kedua karena isi pesannya menurut saya terlalu berani. berani mengganggu daerah pribadi saya maksudnya. ya ya , internet adalah konsumsi publik. tapi apa itu berarti kita berhak masuk dan mencampuri urusan orang laen? ah, dunia internet memang sudah menjadi dilema, satu sisi kehidupan pribadi terobral secara terbuka, dan dilain sisi, banyak sekali yang mengira semua itu bisa diacak - acak begitu saja.

hey, lagilagi masalah pilihan, yang selalu datang satu paket konsekuensi.

tapi bukankah itu sama saja artinya dengan ketika seseorang sudah menjadikan area pribadinya menjadi konsumsi publik dengan meng-upload di internet, dia harus siap menerima komentar baek itu yang pedas maupun yg enak didengar? ya, bisa juga diartikan begitu. tapi bukankah bisa juga diartikan, jika siap mengomentari tanpa permisi, maka siap juga dicaci maki? hahaha, tentu saja saya tak mencaci makinya. kali ini saya hanya berkata,

"aduh, ganti status dan majang foto mesra ma pacar seh sah ajah, toh emang pacaran ini. meski ga menutup kemungkinan akan menyakiti beberapa pihak, salah satunya yang denial dan masih masang2 foto mesra padahal lakinya dah koar2 klo putussss... betewe, kamu siapa nyuruh aku?"

oppppsss, seharusnya kalimat seperti itu tak harus saya katakan padanya kalau saja dia tak mempunyai percaya diri yang tinggi untuk mengutak atik area saya. yah, selamat datang di sekolah kehidupan.

**special credit to nana, wanita lemah lembut yang baik hati. tapi kejujuran memang kadang tak menyenangkan yah na?

Monday, February 19, 2007

tentang tanya semesta

from : +62888237xxxx
to : +6281706xxxx
saturday, feb 17 2007

istirahatlah dulu malam ini, dew. sepertinya itu yang kamu butuhkan. istirahat ya. biarkan semesta ini bekerja tanpa campur tangan kamu. lepaskan. selamat malam..

received.


ya, tentu saja. karena saya memang bukan pusat gravitasi, dimana semua pergerakan berpusat. bisa saja saya hanya debu, yang berperan sebagai pelengkap sebuah rotasi. susunan terkecil molekul hidup, yang mau tak mau, tergerak oleh satu system, dimana disitu lagilagi berkecamuk sekiansekian kepentingan.

berusaha mempertahankan keberadaan, sedangkan seringkali mempertanyakan eksistensi diri. jika saya ini tak punya nama, apa yang akan diingat setelah saya tiada?

Wednesday, February 14, 2007

tentang hari berbagi

.....
- would you like some chocolates, mam?
+ where is it coming from?
- from me. i bought it yesterday.
+ did u buy it by your self?
- why not?
+ oh, dewi.. seems i need to find out a boy for you..
......


dangggggg!!!!!!!!!!

a boy? do i look like a girl? *blushing*

eniwei, saya tak harus memperdebatkan hal ga penting seperti itu khan? pertama, karena dia adalah atasan saya, dan buang buang waktu ngobrolin hal seperti itu dengan beliau, yang saya yakin punya kerjaan berjubel, dan waktu yang terbatas. kedua, masalah perasaan itu masalah hati, seperti keyakinan, mo diperdebatkan juga percuma.

padahal ingin sekali saya bilang kepada beliau, semua ini bukan tentang satu hari yang berisi cokelat - cokelat , boneka2 warna pink, mawar warna pink, baju warna pink, pernak pernik warna pink *oh gosh, kenapa harus pink?!*.

ini adalah hari,

tentang pelukan hangat tadi pagi. saya tau, dia memeluknya tidak hanya untuk hari ini. tapi, tadi, mungkin pelukan lebih erat, yang berujung pada senyum mengembang wanita setengah baya yang dipanggilnya mama. kasih yang sederhana, hanya pelukan.

tentang senyum manis di perempatan jalan, ketika panas terik seakan membakar kepala. tak saling mengenal, hanya bersapa lewat segaris tipis lengkung bibir yang seakan menceritakan semuanya.

tentang kue - kue kecil untuk keponakan - keponakan manis yang masih saja menganggap saya tante terkerennya. yang selalu menghujani dengan cerita cerita yang hanya sebagian mampu saya tangkap artinya, dan berebut perhatian seakan hanya ingin mereka yang didengarkan.

usapan di punggung tangan, sambil berkata, semua akan baek2 saja. mungkin selanjutnya akan menggenggam erat jemari saya, meski tak jarang saya meragukan kepeduliaannya. karena kami menyayangi dengan cara yang berbeda.

tentang hati dan telinga yang diluangkan, untuk barisan cerita yang tidak ada hentinya. terkadang sampai larut malam, dan masih saja kami tersangkut di emperan toko sambil tertawa2 dan saling mencela. persahabatan aneh tapi begitulah adanya.

tentang malam dan katakata yang terucapkan dihati, sayang yang meninggi yang tersampaikan lewat puji syukur meski sering kali lupa diri, mengulang satu kesalahan yang sama berulang kali.

ini hanyalah tentang satu hari, dari sekian waktu yang dilewati,
untuk berbagi...

Tuesday, February 13, 2007

tentang kumpulan cerita

belakangan banyak sudah cerita cerita bertaburan.

teman saya, berencana menikah dnegan seorang lelaki yang dulu dia comblangin dengan saya. kabar yang menggembirakan. disampaikannya dengan ragu - ragu disela makan malam setelah pulang kerja. haha. apa dia mengharapkan saya akan menangis sedih? tentu tidak, dia adalah teman saya.

lalu, seseorang lagi, yang hanya saya kenal lewat nama, meninggal dunia. dua belas hari setelah kecelakaan yang menewaskan adiknya. dan sebelas haris setelah teman saya yang lain mendonorkan darahnya untuk menyambung nyawa. meninggal bukan karena keadaan yang kritis. dia sempat bercengkrama, hal yang saya ketahui dari tetangganya yang kebetulan juga teman saya, dia meninggal akibat darah yang di donorkan padanya, dari salah satu pendonor, mengandung virus bronkhitis akut. ironis.

saya telah menyelesaikan membaca buku sang pemimpi. masih sebagus buku pertamanya laskar pelangi, dan tak sabar menantikan buku selnjutnya, edensor. tapi ketika teman sekerja saya membaca laskar pelangi, keesokan harinya bersamaan dengan buku tersbut, dia meninggalkan catatan post it di meja saya, dear dewi, terima kasih banyak untuk bukunya. it's okay, meski bagaimanapun juga saya tak terlalu menyukainya. hahaha. lagi2 ada satu pelajaran, jangan sodorkan cerita imajinatif dan inspiratif untuk seseorang yang merasa telah kenyang dengan asam garam kehidupan.

seseorang dari masa lalu sepertinya membenci saya. maaf mungkin tidak akan cukup. meski kadang ada perasaan bersalah, tapi saya rasa inilah yang terbaek yang bisa dilakukan. mungkin bukan sekarang, tapi nanti, akan ada yang terbayarkan.

agak telat, saya baru sadar hari ini kalau nama saya masuk ke nominasi 10 blogger perempuan versi ndoro kakung. ah, jadi pengen malu. sapa yang ngira kalau tulisan saya sering ditengok oleh ndoro yang kondang itu. sapa seh saya? hanya kebetululan perempuan yang begitu menyukai hujan. duh, makasih yah.

berbicara tentang hujan, semalam saya hujanhujanan lagi. pulang kerja, dalam perjalanan ke rumah seorang teman. hujan menjadi sangat langka disini, karena itu sayang kalau di siasiakan. lagipula saya malas untuk pake jas ujan. untung bawa ganti baju, jadi bisa langsung jalan setelahnya. menghabiskan malam dengan obrolan di lesehan.

dan, saya memotong rambut saya yang panjang sepunggung. tepatnya, membuatnya acak acakan. tidak ada niatan potong rambut, hanya karena saya kebingungan ngapaen ngabisin waktu di salon sambil menemani teman saya creambath, jadilah saya memotong rambut. dan tukang cukur membuatnya benar2 berbeda. baru saja atasan saya berkata, i like ur hair.. seems different funky.. and lil bit bitchy.

hahaha. bukankah hidup terlalu menyenangkan untuk dilewatkan begitu saja?

Friday, February 09, 2007

tentang jatuh cinta

For everything she has in her. For the beauty and charm she unknowingly posses. For all the intelligence and the silliness she does. For all the understanding and selfishness that she sincerely shown. For being an independent woman outside and as fragile inside. For letting me be the one she needs to hold when she comes home. For the amazing words uttered when she tries to explain love actually. For that, I'm in love with her.


masihkah memerlukan alasan untuk jatuh cinta?

bagaimana jika kukata, aku jatuh cinta atas segala apa yang ada.
tentangnya, aku ceritakan padamu kenapa. karena dia hadir membawa duka. yang tersimpan setelah kesedihan yang lama. terendapkan, tanpa sekalipun dia bersuara. ketika dia tiba, yang ada hanya tangis semata. karena itu aku jatuh cinta. atas ketegaran yang memendam bertumpuk luka yang tersimpan tanpa suara. hujan, aku meyebutnya demikian.

lalu, padanya yang lain. aku jatuh cinta, karena datangnya selalu beriring dengan segala yang aku suka. bagaimana tidak, jika bintang, bulan serta benda - benda langit yang membawaku ke masa lalu justru hadir bersamanya. gelap, karena itulah dia menarik. bukankah yang nampak sebegitu adanya tak lagi memiliki gravitasi penasaran yang mampu membuat kita mendekat? begitulah aku jatuh cinta, pada malam.

pun pada yang lain. yang datang hanya untuk membawa pergi beban. menghapus satu nama yang tertuliskan pada pasir, dan membersihkan ingatan akan kesakitan yang pernah tergoreskan. satu pelabuhan, atas perjalanan yang panjang. dan begitu pulalah aku jatuh cinta, pada pantai.

sedang padanya, aku tak menemukan alasan. karena dia hanyalah satu kekonyolan yang berulang. bagaimana tidak, jika dia hadir sesaat, sebelum akhirnya tergantikan. tak pernah seindah sama setiap kunjungannya, kadang dibiarkannya aku tertunuk lesu karena yang ada tak sepeti yang aku kira. tapi mungkin karena itulah aku jatuh cinta, untuk setiap kejutan yang datang bersamanya. hari ini mungkin akan menawan, besok mungkin akan mengecewakan. aku tak tau, dan penasaranlah yang membuatku jatuh cinta pada senja. menunggui sekian menit kedatangannya, dan berdegap kencang, menunggu cemas apa yang dia hadirkan.

dan menikmatinya, seperti menikmati adamu. aku tak tau apa yang membuatku bertahan untuk bersamamu. terkadang menawan, terkadang mengecewakan. setiap hari terpaket bersama satu kejutan. mungkin bukan tak beralasan, hanya saja, tak ada jawab atas sebuah pertanyaan. mungkin belum. untuk ilusi, atau hanya sebatas mimpi.

Wednesday, February 07, 2007

tentang menjadi 24

aku tidak minta untuk dilahirkan!

dari perempuan cantik separuh baya yang kupanggil ibu sejak pertama kali kubuka mata dan ingatan pertama yang kuukir di kepala. yang memiliki senyum menawan meski setelah sekian tahun uban telah mewarnai rambutnya. yang tersenyum riang setiap kali aku pulang, meski tangis selanjutnya bisa dikata sebagai bahagia. yang selalu berkata, baek - baek saja disana yah nduk, dan jangan lupa untuk berdoa.

aku juga tidak minta untuk dilahirkan!

pada kejatuhan ayah yang katanya dulu sangat berjaya. dari benih lelaki tua yang masih saja sampai sekarang bisa kulihat dada tegapnya. dan senyum bijaksana, pada setiap elusannya di kepala ketika aku justru tertunduk lesu. yang memiliki langkah semantap arjuna, meski berjalan sudah tak lagi sesempurna biasanya karena digerogoti usia. lelaki yang selalu kuelus dagunya, untuk merasakan rambutrambut halus bekas bercukur pada satu senja.

aku juga tidak sekalipun minta untuk dilahirkan!

untuk terluka pada setiap jalan yang kutapaki dengan telanjang kaki. untuk mengenal jatuh cinta dan akhirnya dikhianati. untuk menghianati ataupun berakrab dengan caci maki. untuk jatuh dan kembali ke titik awal pada sebuah akhir yang hakiki. untuk mengenal rasa kasih, yang selanjutnya menjadi benci. untuk tidak lagi percaya atas kenyataan yang seringkali menusuk hati. untuk sebuah kekecewaan yang harus dibayar oleh harga diri. untuk perjalanan panjang mencari diri sendiri.

pun aku tidak pernah meminta untuk dilahirkan...

jika hanya untuk mati.

karena itu aku sekarang berada disini. tidak, tidak untuk menyesali apa yang sudah terjadi. melainkan berterima kasih. apalagi yang bisa terucap, selain syukur atas kuasa yang tak pernah kumiliki atas segala yang terjadi. terlahir dari orang tua yang hebat, dan perjalanan yang sempurna. 24 tahun. dan tak ada kata siasia, meski nanti harus mati.

selamat hari ini. terima kasih untuk kue pagi hari. dan pelukan nyaman lelaki penebar ilusi. untuk katakata yang menyemangati hari.

Monday, February 05, 2007

tentang nyata adaku

dari mana semua berawal?


dari sapaan singkat pada percakapan kotak maya. atau pada senyum simpul biasa pada pertemuan pertama. tak masalah. dari perasaan yang tersangkut oleh bait lagu yang pernah tertuliskan, atau justru pada rasa akan puisi yang tergoreskan. itupun tak masalah. dari satu pertanyaan yang dituliskan menggantung begitu saja, atau justru dari pikiran yang tak pernah ada akhirnya. itu juga tak masalah.

karena tiba - tiba aku, dan kamu menjejak pada tanah yang sama. kadang bercengkerama, meski tak jarang kita tak bersapa akibat adanya ganjalan di kepala. tak jarang juga, semua terbengkalai karena lagilagi, waktu terlalu kejam tak menyisakan apaapa untuk kita. dan mengusir sepi, dengan barisan katakata.

ah, mungkin aku sedang sentimentil adanya. kemarin, kusadari, aku mungkin tak akan lama lagi ada. siapa tau, sedang jawab hanya punya sang maha tau. akupun tak pernah tau, sapaan ringan kala itu akan berakhir dengan rindu. lalu ceritapun terajut, perlahan tapi selalu. sampai pada satu titik, jalan bercabang dan membuat hati terasa kelu, atas perpisahan yang mengharu biru.

tau hanya milik sang maha tau. satu baris senyum untuk hangat yang terasa sampai di kalbu. tak perlu pelukan, atau dekapan mesra, karena barisan huruf sudah menyampaikan semuanya. maaf, mungkin aku tak pernah ada untuk kamu, karena itu selalu kukirimkan deretan kata yang bisa menggantikan senyumku. atau, doa, yang perlahan terpanjat pada setiap percakapan senja.

entah semua ada, atau semu tersisa. yang jelas, ketika semuanya tak lagi sama, ingatlah, setidaknya kita nyata. tak hanya deretan huruf dalam kotak maya. karena diluaran sana, kita meninggalkan nama. entah sebagai apa nantinya kita tercatat. padamu, mungkin aku hanya penabur mimpi. atau padamu aku mungkin hanyalah teman berbagi. atau, padamu aku mungkin serupa selarik senja yang nantinya tertelan malam gulita. padamu, mungkin aku hanya pemanis katakata.

tapi, aku dan kamu, pernah menjejak tanah yang sama. kita pernah ada disana, dan nyata. meski hanya sekata nama.

**untuk teman, yang pergi satusatu. aku rindu.

Friday, February 02, 2007

tentang nostalgia

hari ini saya bahagia. sekaligus ngerasa sedikit mellow, perasaan yang sudah lama terlupa. beberapa kali sudah saya ketikkan katakata, tapi tak ada hasilnya. pikiran terpotong tengah jalan, dan menyisakan tanda tanya. perbincangan dengan seorang teman masih dalam kotak maya,

menurutmu, seberapa banyak kita menyakiti seseorang dengan melupakannya?


lalu saya buka arsip postingan lama, setahun lalu. dan saya menemukan catatan ini. untuk kamu,

bayangmu menyerupai keringatku
menetes satu satu
lalu mengering, dan menjadi debu


kalau dirasa memang semua ini lucu. satu cerita hanya meninggalkan goresan, yang kelak suatu saat, saat kembali dipandang, hanya menyisakan tanya, apa yang pernah membuatnya terluka?