Friday, April 27, 2007

tentang pikir(k)an

mungkin memang masalah tak sepelik ketika di pikir(k)an.


tapi, cukupkah rangkaian huruf menerjemahkan rasa dan tanya?

10 comments:

me said...

kadang lebih pelik ketika dijalani, tapi lebih baik daripada dibenamkan lalu lalang tak tentu arah di kepala dan malah tak membawa kemana-mana

*mungkin*

happy wiken mbak!
kabar sayah.. lagi sedikit tak enak rasa :)

Anonymous said...

untung ada masalah yang pelik, kalau ga ada hidup akan hambar. ya kan? ;)

Anonymous said...

hidup memang sulit, jd tak laik jika kita persulit, kan ? :) kita hadapi saja dengan strategi,

nyali. :)

Anonymous said...

masalahnya itu, justru menjadi masalah ketika masalah itu dipermasalahkan...

puyeng ahh...

Unknown said...

tanpa masalah kita akan mati
jadi biarkan masalah tetap melingkupi kita agar kita dapat bertahan hidup...

Anonymous said...

pikir(k)an hal yang rumit..justru asyik ketika terjebak kerumitannya

*wink mlayu ah*

Anonymous said...

pikir(k)an hal yang rumit..justru asyik ketika terjebak kerumitannya

*wink mlayu ah*

Anonymous said...

ada dua hemisfer otak. Ttu yang bikin pelik :p

Anonymous said...

ruwet :p

Han said...

pelik, tak, dalam otak. semua dapat dijerat kata-kata, sehingga dengan jeratan itu bisa agak teringankan... dibaca, diratakan, dirampungkan. menjadi pengalaman