Sunday, May 24, 2009

memanggil nostalgi

terkadang untuk bisa merasakan hidup, manusia perlu merasakan sakit. seperti yin dan yang. prinsip keseimbangan.

kepergiaan ke jakarta memanglah seperti yang saya duga, dengan kejutan - kejutan yang akhirnya membuat saya semakin terhenyak, begitu banyak cerita yang tak bisa dirasa hanya melalui permukaannya saja.

hidup bukan hanya tentang cerita soal cinderella dan sepatu kacanya. bukan deretan film hollywood yang seringkali diakhiri dengan ciuman panjang dan ending bahagia. soalan film, kukira jepang atau perancis lebih realistis. hidup tak selalu berakhir bahagia.

perjalanan yang tak sengaja menjadi sebuah nostalgia akan cerita lama. ketika bertemu dnegan orang - orang dimana cerita berkaitan satu sama lainnya, dan pada satu hari, saya dihadapkan pada kesadaran, kekuatan yang saya miliki terkoyak, hancur lebur dan saya menemukan diri saya sedang berdiam sambil menangis. pada satu malam, di kamar seorang teman, saya menangisi kenangan.

saya biarkan airmata menelanjangi kesedihan yang selama ini saya sampaikan dengan diam. entahlah, mungkin memang lebih menyedihkan mengingat kenangan daripada ketika menjalaninya.

6 comments:

Anonymous said...

karena hidup tidak seperti mi instan yang prosesnya hanya perlu tiga menit. suatu hari nanti kita akan kembali tersenyum sambil mengenang. jangan khawatir. saat itu pasti akan datang. sabar saja.

dan guling merah berseprai hitam itu tak akan bosan kamu tangisi. silahkan datang lagi

(=

Anonymous said...

bu, jadi inget janjiku untuk menelponmu balik...behhh

hedi said...

asal jangan main pelem Thailand aja, Tik *dipentung*

elia bintang. said...

sayang yah kita ga jadi ketemu..

lav said...

ah...tapi saya sangat suka dengan satu cerita setelahnya..

hihihi

The Bitch said...

aku tau! aku tau siapa itu yg komeng tepat di atasku!!!