Wednesday, March 30, 2011

lelakiku

sampai dengan perjalanan saya disini, saya mengamini bahwa beberapa hal terjadi tanpa sebuah rencana. rencana saya, tentunya.

malam itu, di sebuah cafe kecil di daerah tebet, jakarta selatan, seorang teman mengenalkan saya pada temannya, yang tinggal di sekitar situ juga.

seharusnya kalian sudah saling mengenal, dia blogger juga kok, begitu kata teman saya.

tapi saya memang tidak mengenalnya, hanya sesekali pernah mendengar nama disebut oleh teman saya, blogger lainnya. memang begitulah dunia blog, lingkaran - lingkaran beberapa saling berpotongan. hanya saja lingkaran saya dan lelaki itu memang tak pernah saling mau tahu, hingga malam itu.

perkenalan yang biasa, tak ada yang istimewa. tipikal lelaki yang berpenampilan sangat kebapakan, dengan celana kain dan kemeja lengan panjang terlipat rapi.so-not-my-type, begitu kesan pertama saya. :D

hanya saja malam itu waktu berpihak dengan kami, malam masih sangat lama, dan percakapan menjadi begitu panjang. ada gelas - gelas kopi dan tawa, juga sedikit gengsi tentunya, atau lebih tepatnya "jaim", karena baru kali itu kami bertemu.

ketidaktahuan, seringkali membuat semuanya menjadi lebih ringan, tidak ada prasangka. saya mengenalnya begitu saja. lewat kopi, lewat tatap mata, lewat asap yang tek berhenti ditiupkannya, lewat caranya berbicara. dan sayapun menyukainya.

saya menyukainya hari-hari setelahnya. setelah dia mengantarkan saya ke airport untuk kembali ke bali, atau hari-hari dengan percakapan panjang lewat telephone tengah malam, atau kapanpun kami sempat berbicara. ritme yang berbeda terkadang menjadi kendala, tapi toh akhirnya kami bersama.

dan saya akhirnya jatuh cinta, semakin mencintainya setelah apa yang kami alami. setelah kami menikah dan belajar untuk menjadi dewasa setiap harinya. dengan permasalahan dan tentu saja pertengkaran kadang kala. semakin mencintainya setelah anak lanang ada. dan cinta saya padanya, bertambah seiring dengan gelas-gelas teh yang kami minum berdua setiap paginya.

ps. celana kain dan kemeja lengan panjang yang dia kenakan malam itu, tak pernah lagi dipakainya. sepertinya itu pertama dan terakhir kali saya melihatnya. selain karena berat badannya yangterus bertambah dan membuat celananya tak muat, tentu saja karena saya tak pernah mengijinkan dia untuk memakainya. :))

ps lagi. dan dia masih juga tak romantis, seperti yang pernah saya tuliskan sebelumnya :P

No comments: