Sunday, January 31, 2016

City Strolling Yogyakarta : ingatan yang semakin kabur

sebenarnya, ingatan itu seperti apa? apakah dia adalah lembaran-lembaran tipis bayangan akan suatu peristiwa yang tersusun rapi? ataukah dia sebuah benang yang kusut dan saling bersinggungan satu sama lainnya? ataukah dia berupa kotak-kotak yang semakin lama mengabur seiring dengan penuhnya ingatan, membuat yang lama bergeser , tergantikan yang baru. atau yang dirasa tidak penting, lama kelamaan menghilang meninggalkan potongan sketsa yang tidak utuh.

lalu, apa yang diingat dari sebuah kota yang terakhir dikunjungi 7 tahun lalu?

gang-gang kecil sosrowijayan yang sesak oleh turis bertelanjang dada? deretan penginapan dengan buku yang mulai lapuk dimakan usia? atau perjalanan panjang menuju magelang untuk waisak yang akan datang?

entahlah.
yogyakarta hari ini, adalah ingatan yang semakin kabur. dan menemukan masa lalu di situ, tak ada lagi artinya buatku.

persimpangan yang akan membawaku ke kotamu? 

Beringharjo dan lautan manusia.

Remang di Raminten. 

Andong pada senja yang hampir tiba. 

Bapak becak menjemput rejeki.

tangan terampil di Pasar Demangan

jamu-jamu tradisional

kopi dan pembicaraan panjang yang tak usai

aku, kamu dan ego dunia milik kita.

lorong gelap taman sari, jalan panjang sia-sia. 

No comments: